Kembali Menemukan Diri Sendiri
“Aku ingin mempersiapkan diri sebelum akhirnya Tuhan mematahkan hatiku kembali. Tentu, kali ini aku tidak akan lagi menyalahkan-Nya atas hal itu, karena hanya pandangan-Nya yang tahu yang terbaik untukku.” Kalimat itu kupegang dengan iman hingga saat ini, supaya aku tidak semena-mena mengambil langkah dalam urusan mencintai, supaya aku tidak mudah memberi hati kepada laki-laki. Aku yang dulu, tidak pernah mempertimbangkan tindakanku. Yang kutahu hanya aku ingin melakukan apa pun semauku, dengan mengutamakan kebahagiaan sebagai alasannya, yang padahal kebahagiaan itu keliru. Aku pernah merasa kehilangan diriku sendiri beberapa tahun. Tetapi setelah aku memutuskan untuk mulai memperbaiki diriku karena-Nya, segalanya menjadi kupikirkan matang-matang. “Ini baik untukku atau tidak?”, adalah kalimat tanya untuk perenungan sebelum aku mengambil keputusan, termasuk untuk urusan asmara. Dan akhirnya aku sudah meyakini bahwa kebahagiaan hanya ada pada langkah dan pi